Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2010

Perencanaan Keuangan

Ada sebuah pepatah "Plan it or ruin It", Rencanakan, kalau tidak akan kacau. Demikian juga dalam hal pengelolaan keuangan. Safir Senduk-pun dengan bahasa sangat sederhana dalam salah satu bukunya "Karyawan Harus Menabung Untuk Makmur" menyebutkan salah satu dari 5 kiat dalam menabung dan berinvestasi adalah dengan cara menetapkan tujuan keuangan di masa depan. Dengan menetapkan tujuan keuangan di masa depan maka kita telah menetapkan sebuah rel yang akan membantu kita untuk senantiasa berjalan pada jalur yang benar yang telah kita tetapkan sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan kita. Bisa dibilang bahwa hal yang paling mendasar dalam perencanaan keuangan adalah penentuan tujuan-tujuan keuangan di masa depan. Safir Senduk membagi tujuan keuangan ini menjadi 2 buah yaitu : Tujuan keuangan yang sifatnya akumulasi dana dan tujuan keuangan sifatnya pengembangan asset. Sesuai namanya tujuan keuangan yang sifatnya akumulasi dana adalah kita mengumpulkan sejumlah uan

Pajak Simpanan Deposito

Mungkin sebagian besar orang tahu jika bagi hasil dari simpanan deposito akan dipotong pajak 20%. Pajak ini masuk dalam kategori PPh (Pajak Penghasilan). Ketentuan mengenai pajak ini diatur dalam Peraturan Pemerintah No 131 Tahun 2000 tentang PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA. Kalau mau lihat redaksionalnya bisa lihat disini .  Mungkin banyak yang belum tahu bahwa ketentuan ini tidak berlaku untuk simpanan dengan nilai dibawah Rp. 7.500.000. Jadi kalau kita mempunyai simpanan deposito dibawah Rp. 7.500.000, maka kita tidak akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 20%. Pertanyaannya adalah apakah ini akan tetap berlaku untuk deposito yang dipecah-pecah. Misalnya uang dengan nilai 30 juta rupiah, jika dibagi menjadi 4 bilyet deposito maka apakah kita dikenakan pajak penghasilan atau tidak? Ternyata kalau kita melihat peraturan dibawah pemecahan deposito tidak akan menghindarkan dari pajak penghasilan sebesar 20% tersebut.  Bagaima

Antara Kebutuhan dan Keinginan

Seringkali dalam menabung dan berinvestasi kita tergoda dengan keinginan-keinginan untuk membeli barang-barang konsumtif yang tidak kita butuhkan. Misalnya gadget-gadget terbaru, smartphone terbaru, Blackberry, iPhone, Netbook dan lain-lain. Akhirnya semua dikembalikan kepada  seberapa serius keinginan kita untuk menabung dan berinvestasi. Sebenernya guidance-nya cukup jelas dalam menghadapi permasalahan ini. Barang-barang yang akan kita beli tersebut merupakan kebutuhan atau keinginan ?. Kalau memang kebutuhan maka memang layak dan harus dipenuhi, tapi kalau cuma sebatas keinginan maka kita perlu menelaah lebih lanjut tentang pembelian barang tersebut. Kadang keinginan untuk membeli barang-barang tersebut didorong oleh promosi dari para pedagang melalui berbagai cara. Ada yang menawarkan barang-barang melalui kartu kredit dengan bunga 0% dan bisa dicicil selama satu tahun, ada yang menawarkan dengan harga khusus yang lebih murah dari tempat lain. Baru-baru ada informasi dari teman sek

Deposito Syariah

Salah satu bentuk tabungan dan investasi adalah deposito syariah. Kini hampir semua bank mempunyai layanan unit bisnis syariah. Diantaranya Bank Syariah Mandir i dan Bank Mu'amalat. Di Bank Mu'amalat, penempatan dana deposito bisa dilakukan mulai 1 juta rupiah. Sedangkan di Bank Syariah Mandiri mulai 2 juta rupiah. Jangka waktu deposito  bisa 1,3,6 atau 12 bulan. Besarnya nisbah antara bank dan penabung diperngaruhi oleh jangka waktu penyimpanan. Jika 1 bulan nisbahnya 51:49 (51% untuk Nasabah : 49% untuk Bank). Untuk jangka waktu 3 bulan nisbahnya 52:48, untuk 6 bulan 53:47 dan untuk jangka wakty satu tahun nisbahnya antara nasabah dan bank sebesar 54:46. Nisbah ini cukup besar jika dibandingkan dengan nisbah tabungan syariah klo ndak salah nisbahnya sekitar 76:24 untuk Bank dibanding Nasabah. Bagi hasil deposito bisa dimasukkan ke dalam induk dana deposito atapun dimasukkan rekening. Pada saat jatuh tempo, deposito bisa diambil ataupun dilanjutkan lagi (Automatic Roll Over).

Investasi Emas Untuk Mengamankan Nilai Uang

Ada sebuah cerita yang sangat masyur mengenai nilai emas, konon harga sebuah kambing yang bagus pada zaman Nabi Muhammad s.a.w dahulu sekitar 1 dinar emas dan sekarang harga seekor kambing yang bagus masih tetap sama yaitu sekitar 1 dinar emas. Sebuah gambaran sangat jelas yang menujukkan bahwa nilai emas stabil, bahkan sejak 14 abad yang lalu nilainya masih relatif sama. Karena itu emas bisa digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengamankan nilai uang yang kita miliki. Emas sendiri sudah pernah dipakai sebagai mata uang di Semenanjung Arab, sebagian Asia dan Eropa sampai dinasti Turki Usmani berakhir di tahun 1924. Jika ingin investasi dalam bentuk emas ada beberapa alternatif yang bisa diambil : Emas Batangan, Koin Emas Dinar dan Emas Perhiasan. Investasi Emas Batangan Emas batangan dapat diperoleh di PT ANTAM melalui anak perusahaanya PT LOGAM MULIA . Emas batangan ini kadarnya 24 karat dan ada sertifikatnya dari PT ANTAM. Emas batangan ini bisa diperoleh di Jakarta dan Sura

Info tanah di Jogja

Bagi yang pernah mampir ke Jogja tentunya bisa merasakan suasana Jogja yang terasa sangat 'hommy'. Apalagi bagi yang pernah tinggal disana selama masa kuliah. Singkat kata Jogja merupakan salah satu target untuk lokasi tempat tinggal kelak. Aku mulai mencari-cari informasi tentang tanah dijual di Jogja. Dimulai dengan mengetikkan 'tanah jogja' di situs komunitas terbesar di Indonesia  http://www.kaskus.us/search_result.php?q=tanah+jogja&sa= . Palig tidak di situs ini setiap seminggu sekali ada info tentang tanah di jual di Jogja. Kalau mau info lebih banyak ada beberapa situs lain yang khusus memeberikan informasi tentang tanah dan property di Jogja. Jika kita masukkan kata kunci 'tanah jogja' di google maka akan keluar beberapa informasi ( http://www.google.co.id/search?rlz=1C1_____enID372ID372&sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=tanah+jogja ). Diantaranya : http://www.tanahjogja.com/ Situs ini memberikan informasi tentang tanah dan properti di Yogyakar

Investasi untuk Mengumpulkan dan Mengamankan Nilai Uang

Pertanyaan pertama waktu pengen punya rumah adalah : Berapa harganya? Trus duitnya darimana? Tentu saja untuk membeli atau membangun sebuah rumah diperlukan uang yang tidak sedikit, tergantung juga dari jenis rumahnya, selain itu juga tergantung kapan rumah itu akan dibangun atau dibeli. Tentunya harga rumah dan tanah akan terus bertambah mahal dengan bertambahnya waktu. Hemm terus terang sekarang belum punya gambaran rumah type berapa yang cocok (sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan), dan belum tahu juga kapan akan diberi izin untuk merealisasikan impian ini. Tapi satu hal yang jelas, butuh duit banyak untuk awalnya, 100 jt? 200 jt? 300 jt? 400 jt? atau bahkan lebih.   Taruhlah kita butuh 300 juta untuk awal membangun rumah ini., Misalnya sekarang sudah ada 125 juta, berarti masih kurang 175 juta. Taruhlah pendapatan yang bisa kita sisihkan untuk keperluan ini mencapai 7 jt per bulan. Jadi sekitar 25 bulan lagi uang sekitar 300 jt akan terkumpul. 25 bulan tentunya bukan waktu yang si

Pambuko

Klo diperhatikan kebanyakan orang akan mengalami siklus kehidupan yang mirip. Lahir, masa kecil, sekolah, kuliah, menikah, punya rumah, punya keluarga sendiri (anak dll), memenuhi kebutuhan keluarga, trus meninggal. Ndak semuanya linier sperti itu sih tapi paling ndak beberapa tahapan tersebut akan dilalui. Punya rumah merupakan salah satunya. Baru-baru ini kepikiran untuk mencari referensi-referensi dalam mewujudkan impian mempunyai rumah sendiri. Entah belum tahu caranya, tapi Alloh maha pemurah, Alloh maha kaya.. dengan usaha yang serius dan doa yang pasrah, inysa Alloh tidak ada hal yang tidak mungkin. Tulisan ini salah satu usaha untuk rekam jejak apa saja yang sudah dilakukan untuk mewujudkan impian tersebut. Hemm diawali dengan meluruskan niat... mempunyai sebuah rumah.. klo bisa diawali dengan niatan yang tulus karena mencari keridhloan Alloh, selanjutnya inysa Alloh akan diberikan keberkahan dalam kelanjutannya.Pembangunannya membawa keberkahan, setelah rumah jadi juga membawa