Skip to main content

Perencanaan Keuangan

Ada sebuah pepatah "Plan it or ruin It", Rencanakan, kalau tidak akan kacau. Demikian juga dalam hal pengelolaan keuangan. Safir Senduk-pun dengan bahasa sangat sederhana dalam salah satu bukunya "Karyawan Harus Menabung Untuk Makmur" menyebutkan salah satu dari 5 kiat dalam menabung dan berinvestasi adalah dengan cara menetapkan tujuan keuangan di masa depan. Dengan menetapkan tujuan keuangan di masa depan maka kita telah menetapkan sebuah rel yang akan membantu kita untuk senantiasa berjalan pada jalur yang benar yang telah kita tetapkan sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan kita.
Bisa dibilang bahwa hal yang paling mendasar dalam perencanaan keuangan adalah penentuan tujuan-tujuan keuangan di masa depan. Safir Senduk membagi tujuan keuangan ini menjadi 2 buah yaitu : Tujuan keuangan yang sifatnya akumulasi dana dan tujuan keuangan sifatnya pengembangan asset. Sesuai namanya tujuan keuangan yang sifatnya akumulasi dana adalah kita mengumpulkan sejumlah uang untuk membayar kebutuhan tertentu. Misalnya mempunyai rumah sendiri, mempunyai mobil, naik haji dan lain-lain. Tujuan keuangan yang sifatnya pengembangan aset adalah kita memproduktifkan aset kita yang sudah ada agar nilainya menjadi tertentu dalam jangka waktu tertentu. Misalnya memproduktifkan rumah yang dimiliki tapi tidak ditinggali dengan cara menyewakannya.
Sebenernya gampang-gampang susah untuk menentukan tujuan-tujuan keuangan tadi. Tujuan tersebut harusnya bersifat SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Realistic and Time-framed). Tujuan harus spesific, terukur, dapat tercapai, realistis dan disertai dengan target waktunya. Tujuan ini mungkin akan berkembang sejalan dengan waktu dan perubahan situasi finansial kita. Jadi dalam merumuskan tujuan keuangan kita juga harus melihat kapasitas finansial dan potensi finansial kita. Tapi yang jelas jika kita ingin membuat perencanaan keuangan, maka tujuan-tujuan ini harus kita tentukan supaya nantinya kita akan lebih terarah dalam mengelola keuangan kita. Mungkin pendekatannya bisa dilakukan dengan melihat satu tahun kedepan, apa target finansial yang ingin kita capai. Jika sudah mungkin bisa dilihat lebih jauh lagi 5 tahun kedepan, sampai 10 tahun kedepan.. Dan sekali lagi kita perlu untuk menentukan tujuan-tujuan ini di awal prencanaan keuangan kita.
Misalnya dalam jangka satu tahun mendatang kita ingin mempunyai tabungan dalam bentuk deposito sebanyak 200 juta rupiah diakhir tahun untuk dibelikan aset berupa tanah atau property. Dana sekarang sudah terkumpul dalam bentuk deposito sebanyak 100 juta rupiah, berarti dalam satu tahun kedepan kita perlu menabung sebanyak 100 juta rupiah sisanya.  Untuk tahun ini (2010) misalnya ditargetkan kita bisa menabung 30 juta dan 70 juta sisanya di tahun depan (2011). Misalnya lagi kita ingin mempunyai koin emas dinar sebanyak 30 koin emas dinar 3 tahun lagi, jadi kita perlu menyisihkan tabungan untuk membeli koin emas dinar sebanyak 10 koin setiap satu tahun.  Mungkin 10 tahun lagi kita ingin bisa naik haji bersama pasangan hidup, kira-kira butuh 100 juta. Relatif susah juga untuk merumuskan tujuan-tujuan keuangan tesebut, dan relatif lebih susah lagi dalam mencapainya :p. Sebetulnya yang paling penting dalam merumuskan tujuan keuangan ini adalah hal ini untuk membantu kita fokus akan pentingnya mengelola keuangan kita dengan baik dengan menabung dan investasi serta membatasi diri dari perilaku konsumtif membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Investasi dengan menulis artikel

Artikel bisa dibilang sebagai sebuah investasi. Misalnya saya menulis artikel tentang cara bermain game PSP di Android. Artikel ini saya tulis dari berbagai sumber yang bisa menjelaskan kepada pembaca cara bermain game psp di smartphone Android. Bagaimana bisa menjadi investasi? Jika artikel ini disukai banyak orang dan dilihat banyak orang tentunya bisa membuat blog tempat menulis artikel itu menjadi banyak pengunjung dan bisa banyak mendatangkan iklan. Jadi menulis artikel merupakan salah satu bentuk investasi waktu. Daripada digunakan untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna lebih baik digunakan untuk menulis artikel yang mungkin bisa bermanfaat bagi pembaca dan juga penulisnya. Dibawah ini artikel-artikel yang sudah saya tulis dalam blog www.androidon.top Cara backup aplikasi android Cara install aplikasi android Perbandingan infinix Hot Note dengan Infinix Hot 2 Cara flashing ROM Android KitKat 4.4.2 di Infinix Hot Note Aplikasi pengingat minum air putih Tips sebelu

Info tanah di Jogja

Bagi yang pernah mampir ke Jogja tentunya bisa merasakan suasana Jogja yang terasa sangat 'hommy'. Apalagi bagi yang pernah tinggal disana selama masa kuliah. Singkat kata Jogja merupakan salah satu target untuk lokasi tempat tinggal kelak. Aku mulai mencari-cari informasi tentang tanah dijual di Jogja. Dimulai dengan mengetikkan 'tanah jogja' di situs komunitas terbesar di Indonesia  http://www.kaskus.us/search_result.php?q=tanah+jogja&sa= . Palig tidak di situs ini setiap seminggu sekali ada info tentang tanah di jual di Jogja. Kalau mau info lebih banyak ada beberapa situs lain yang khusus memeberikan informasi tentang tanah dan property di Jogja. Jika kita masukkan kata kunci 'tanah jogja' di google maka akan keluar beberapa informasi ( http://www.google.co.id/search?rlz=1C1_____enID372ID372&sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=tanah+jogja ). Diantaranya : http://www.tanahjogja.com/ Situs ini memberikan informasi tentang tanah dan properti di Yogyakar

Deposito Syariah

Salah satu bentuk tabungan dan investasi adalah deposito syariah. Kini hampir semua bank mempunyai layanan unit bisnis syariah. Diantaranya Bank Syariah Mandir i dan Bank Mu'amalat. Di Bank Mu'amalat, penempatan dana deposito bisa dilakukan mulai 1 juta rupiah. Sedangkan di Bank Syariah Mandiri mulai 2 juta rupiah. Jangka waktu deposito  bisa 1,3,6 atau 12 bulan. Besarnya nisbah antara bank dan penabung diperngaruhi oleh jangka waktu penyimpanan. Jika 1 bulan nisbahnya 51:49 (51% untuk Nasabah : 49% untuk Bank). Untuk jangka waktu 3 bulan nisbahnya 52:48, untuk 6 bulan 53:47 dan untuk jangka wakty satu tahun nisbahnya antara nasabah dan bank sebesar 54:46. Nisbah ini cukup besar jika dibandingkan dengan nisbah tabungan syariah klo ndak salah nisbahnya sekitar 76:24 untuk Bank dibanding Nasabah. Bagi hasil deposito bisa dimasukkan ke dalam induk dana deposito atapun dimasukkan rekening. Pada saat jatuh tempo, deposito bisa diambil ataupun dilanjutkan lagi (Automatic Roll Over).